Kapitalisme kini menjadi momok seantero dunia. Paham ini dianut dari barat sampai timur. Ajaran kapitalisme bermula dari renaissance di Eropa, hingga terbentuknya modernisme. Mulai dari kiprah kejayaan VOC milik Belanda, East India Company milik Kerajaan Inggris, sampai kemudian munculnya Revolusi Industri di Inggris. Kapitalisme terus menyeruak menjadi system yang kini dianut tunggal seluruh dunia.
Kini pola kapitalisme bahkan telah menggerogoti ‘kedaulatan negara.’ Munculnya oligarhki Yahudi bankir, sampai merebaknya kartel-kartel bisnis dalam skala internasional, nasional dan regional, kerap muncul dalam berbagai wilayah. Kapitalisme telah menjadi musuh umat manusia. Karena berlawanan dengan fitrah.
Ajaran kapitalisme tentu merujuk pada tokoh-tokoh Rene Descartes, Kant, sampai John Maynard Keynes dan lainnya. Ini bersumber dari ajaran ‘segala sesuatunya adalah perbuatan manusia.’ Bukan ‘Perbuatan Tuhan.’ Ajaran inilah yang melahirkan kapitalisme hingga dianut mayoritas umat manusia kini.
Abad 20, sempat muncul antitesa kapitalisme yakni paham komunisme yang bermula dari ajaran Karl Marx, Lenin dan lainnya. Tapi keduanya, kapitalisme dan komunisme, tentu satu millah. Kufur adalah satu millah. Maka solusi dari kapitalisme bukanlah komunisme.
Tentu ajaran itu bermula dari penghambaan pada syahwati. Maka pondasi dasar penggerak kapitalisme adalah ahlu syahwat. Bukan ahlu filsafat, maupun ahlu ma’rifat. Islam memiliki antitesa untuk menghadapi ahlu syahwat. Pondasi itulah yang berada pada thariqah untuk menghadapi kedigdayaan syahwati. Maka disinilah peranan penting ahlu thariqah dalam menghadapi kapitalisme global yang kini menggeliat.